Total Tayangan Halaman

Kamis, Agustus 01, 2013



Ya Allah, rahmatilah aku dengan Al Qur’an, dan jadikanlah Al Qur’an itu untukku sebagai imam, cahaya, petunjuk, dan rahmat. Ya Allah, ingatkanlah aku ketika lupa darinya, dan berikanlah pengetahuan atas kebodohanku , dan berikanlah rezeki kepadaku dengan membacanya sepanjang malam dan siang, dan jadikanlah Al Qur’an itu sebagai hujjah (penjelas) bagiku wahai Tuhan Pemelihara alam.
Ya Allah, berikanlah kemaslahatan kepadaku, agamaku yang mana (agama itu) menjadi peneguh (penguat) dalam urusanku. Dan berikanlah kemaslahatan untuk duniaku karena dunia itu merupakan tempat hidup dan kehidupanku. Dan berikanlah kemaslahatan untuk akhiratku, karena akhirat merupakan tempat kembalinya aku. Dan jadikanlah kehidupanku untuk menambah kebaikanku. Dan jadikanlah kematianku akhir dari segala perbuatan burukku.
Ya Allah, jadikanlah kebaikan di akhir umurku, dan jadikanlah sebaik-baiknya amal perbuatan di akhir hayatku, dan sebaik-baiknya hari ketika aku bertemu dengan-Mu.
Ya Allah, sesungguhnya aku maminta kepada-Mu kehidupan yang menyenangkan, kematian yang nyaman, dan tidak dikembalikan pada tempat yang hina dan buruk.
Ya Allah, aku meminta kepada-Mu perkara yang baik, permintaan yang baik, kemenangan yang baik, pengetahuan yang baik, perbuatan yang baik, pahala yang baik, kehidupan yang baik, dan kematian yang baik. Tetapkanlah (teguhkanlan)aku, beratkan timbanganku, kuatkanlah imanku, angkatlah derajatku, terimalah shalatku, ampunilah kesalahanku, dan aku meminta kepada-Mu tempat yang tinggi (mulia) di surga.

Senin, Juli 01, 2013

Tidak hanya sekedar kata “maaf ya…”



Beberapa kali ku temui orang yang sering sekali meminta maaf kepada orang lain. Memang si,, itu baik, namun terlalu seringnya minta maaf jadi seolah-olah ka maaf itu menjadi sesuatu hal yang lumrah dan wajar tanpa adanya usaha perbaikan dan pertanggungjawaban atas kata “maaf” yang telah diucapkan. Misalnya saja, “maaf, karena telah membuatmu menunggu”. Dan ucapan maaf itu selalu berulang setiap kali berjanji untuk bertemu tanpa ada usaha untuk tidak mengucapkan kata “maaf” lagi. Apakah itu esensi dari kata maaf???
Kalau aku si,, menyebalkan ya… mendengar kata maaf terus keluar dari mulut tanpa ada usaha untuk memperbaiki diri. Hanya maaf, maaf, maaf, dan maaf. Rasanya pengen berteriak “heiii,,, kalau memang ingin minta maaf, lakukan sesuatu dong. Jangan hanya maaf dan tidak ada usaha untuk memperbaikinya”. Yaa,, itulah aku. Tapi memang ada benarnya juga juga kan pendapatku? Kata maaf tidak akan bermakna tanpa adanya usaha untuk memperbaikinya. Lebih baik sering-sering berkata “terimakasih” kan, dari pada kata “maaf”.
 Jadi ingat kisahnya Aya dalam drama Jepang ‘one litre of tears’. Saat Aya mulai bergantung pada pertolongan orang lain untuk berjalan dan mengikuti pelajaran. Aya selalu bilang “maaf”, maaf karena telah merepotkan. Namun, sang ibu dengan sabar memberikan nasehat “jangan selalu meminta maaf, tapi ucapkan terimakasih kepada orang-orang yang telah membantumu”. Sejak saat itu ucapan terimakasih-lah yang selalu terucap dari bibir Aya saat menerima bantuan dari orang lain.

Selasa, Juni 25, 2013

Catatanku..



Kepekaan terhadap apa yang ada di sekitar kita memang tidak muncul dengan sendirinya ya,, harus dibiasakan sehingga kepekaan itu menjadi sebuah hal yang akan terjadi tanpa diperintah, dengan kata lain muncul sebagai sikap refleks. Ya, ya,,, sering banget dan banyak banget ngeliat orang-orang di sekitar kita ‘ga peka. Kayak yang barusan aja terjadi.. untung aja otakku langsung tanggap untuk memberi sinyal ‘SABAR’ pada hati dan mulutku,, kalo engga, wah habis sudah suaraku mengeluarkan kata-kata amarah. Huft,, alhamdulilah, masih bisa menahan nafsu untuk ‘ga marah.
Eitttt,,, tapi emang penting lho rasa peka itu. ‘Ga hanya peka kalau ada bencana alam aja, tapi juga terhadap hal kecil kita wajib peka. Misalnya, dengan hanya menyingkir sedikit saja dari jalan setapak untuk mempersilakan orang lewat. Itu juga sudah jadi nilai ‘plus’ kita tentang rasa peka. Bukannya malah keasyikan ngobrol sama teman2 jadi jalan setapak itu dikuasai sendiri dan ‘ga nyadar kalo orang lain juga mau lewat. Yups, peka untuk mendahulukan orang yang membutuhkan. Memang si, terkadang kita sendiri juga ‘ga peka, namun kalo ngeliat orang lain ‘ga peka gitu kita jadi bisa ngaca sendiri dan evaluasi diri. Jangan-jangan selama ini kita juga terlalu cuek akan kepentingan kita sendiri jadi tidak memperhatikan orang lain yang lebih membutuhkan.
---catatan evaluasi diri---

Selasa, Mei 07, 2013

Diskusi malam ini…



Fastabiqul khairat,, itulah tema diskusi IR 28 malam ini. Ya,, berlomba-lomba dalam kebaikan. Kebaikan tentunya akan berbuah dengan kebaikan juga. Kebaikan sebesar biji zarrah pun akan dicatat sebagai amal baik kita yang akan diperhitungkan nanti di akhir perhitungan amal. Sebenarnya materi/tema tentang kebaikan sangat tidak asing dengan keseharian kita. Namun terkadang,, kebaikan yang sering kita gembor-gemborkan hanya sebatan pengetahuan saja tanpa adanya aplikasi langsung di lapangan. Entah kenapa, hanya sedikit berbuat kabaikanpun terasa begitu berat untuk dilakukan padahal dengan kita memulai satu kabaikan, tidak hanya satu pahala saja yang kita terima melainkan kebaikan-kebaikan orang-orang yang mengikuti kita untuk melakukan kebaikan itu juga akan kita dapatkan. Dalam arti, dengan menjadi seorang pelopor kebaikan, maka seterusnya kebaikan-kebaikan orang-orang yang mengikuti kita akan kita dapatkan pula sampai akhir hayat. Subhanallah ya..
Eh, tetapi jangan lupa sebaliknya, dengan menjadi seorang pelopor kejahatan dan ada orang yang mengikutinya, maka dosa orang-orang yang melakukan kejahatan itu juga akan kita tanggung karena kitalah yang memulainya. Astagfirullahal’adhim,,, semoga kita termasuk orang-orang yang selalu dilindungi Allah SWT.. amiiin

Kamis, April 25, 2013

Hari ini masak apa ya??


“Hmm,, hari ini mask apa ya??”, itulah pertanyaan yang selalu terlintas tiap kali akan memasak. Ga’ usah bingung, yang terpenting memasak itu dengan hati yang senang dan sepenuh hati. Kalo masaknya setengah hati, yakin deh rasa masakannya juga pasti setengah sedap juga ^o^
“AHAA!!” aku tahu hari ini harus masak apa.. ^_^
Ini-nih resepnya,,,
Bahan:
Kubis/kol           1 glondong, potong kecil memanjang
Wortel                4 buah, potong kecil panjang
Kentang             4 buah, potong kotak kecil
Kembang kol     1 rangkai, potong kecil
Daun bawang     3 tangkai, potong kecil memanjang

Senin, Maret 25, 2013

Inisial ‘G’



Sebuah kisah dalam perjalanan hidup yang memberikan pengalaman berharga dalam hidupku bermasyarakat. Delapan bulan, ya… delapan bulan. Perjalanan hidup itu tidak pernah terlupakan. Kisah yang membuatku belajar banyak hal dalam hidup bermasyarakat. Mengetahui lebih dekat orang-orang yang baru dikenal. Memahami karakter dan sifat banyak orang melalui percakapan singkat. Dan yang pasti menjadikanku bermanfaat bagi orang lain. Bisa membantu orang lain dalam segala hal, membuatku menjadi sosok pribadi yang ‘nyata’.
Hampir setiap hari kujalani hari-hariku di sana. Meskipun sendiri, tetapi aku bahkan tidak pernah merasakan sendiri sedikitpun. Banyak orang-orang disekitar yang selalu menyapa, bercanda, memberi, dan berbagi. Pengalaman yang menyadarkanku akan pentingnya hidup bermasyarakat. Hidup bersama dengan makhluk-makhluk ciptaan Tuhan yang lain. Dalam keadaan seperti itulah kesabaran, pengertian, dan kepedulian kita dipertanyakan. Apakah selama ini dalam bermasyarakat kita sudah memberikan yang terbaik bagi orang-orang di sekitar kita? Seberapa besarkah kita memberikan perhatian kepada orang-orang di sekitar kita? Terkadang tidak pernah terpikir bagaimana diri kita dinilai oleh orang lain. Terkadang kita hanya sudah merasa baik hanya dengan menyapa mereka. Namun, apakah hanya karena itu saja kita sudah dikatakan bermasyarakat? Dan sudah cukup baik sebagai tetangga atau teman se-kompleks?

I’m sorry,, goodbye



Bangga banget menjadi bagian dari kalian. Namun, aku malu… malu jika diriku bukanlah sehebat yang kalian banggakan. Tidak seperti yang kalian pikirkan. Bukannya aku tidak ingin bertemu kalian lagi- bercanda, gembira, tertawa, sedih- tetapi diriku merasa kecil di hadapan kalian. Merasa tidak pantas untuk kalian hebatkan. Mungkin hari inilah terakhirku bersama kalian. Bukan,, bukan untuk menghindar dari kalian, apalagi membenci kalian. Namun, cukuplah kulihat dan kudengar kalian dari jauh. Akan kuikuti perkembangan kalian dari jauh. Itu sudah lebih dari cukup membuatku nyaman akan menjadi bagian dari kalian. Terimakasih karena sudah mau menerimaku dengan sangat baik disisi kalian dengan segala kekuranganku. Aku tidak akan menyerah hanya sampai di sini. Akan kutunjukkan pada kalian dan dunia bahwa memang kebanggaan kalian terhadapku bukanlah omong kosong. Jadi, biarlah aku pergi membawa kenangan kalian untuk kucari dan kudapatkan kebanggaan itu.
I’M SORRY,,, GOODBYE

Selasa, Maret 12, 2013

CLICK—CLOCK,,, CLICK—CLOCK !!!


“DUG, DUGG, DUGGG… DUG, DUGG, DUGGG…”,,,
gedoran pintu kamar mandi yang terjadi hampir tiap pagi di sebuah bangunan kerajaan kecil nan bersahaja. Dimulai dari setelah subuh sampai pukul tujuh pagi. Di dapur, ibu sibuk mempersiapkan sarapan istimewa bagi penghuni kerajaan kecil ini. Sang ayah sibuk dengan baju dan tugas-tugas kantor yang belum sempat dibereskan setelah semalaman bertarung dengan malam untuk menyelesaikan tugasnya, sedangkan adik-kakak sibuk mempersiapkan peralatan sekolah yang akan dibawa diiringi beberapa teriakan dan omelan-omelah ricuh yang biasa terjadi antar kedua saudara itu hampir tiap pagi. Hanya saat akhir pekan saja teriakan itu terdengar lebih ramah karena dua orang anak manusia itu lebih suka menghabiskan waktu pagi akhir pekannya di dalam gua persembunyian mereka masing-masing. Sampai tiba waktunya sesosok wanita anggun nan cantik memecahkan keheningan dalam pertapaan mereka untuk berkumpul menyantap hidangan pagi istimewa.
Dalam gemparnya suasana kerajaan rumah tangga yang berisik itu, beberapa burung kecil dengan damainya bersiul tenang pada sebuah ranting pohon di seberang jendela. Dan aku? Hmm, aku hanya duduk termangu dengan dentuman detikku yang terus mengalun menyaksikan semua kesibukan pagi ini. Ya, ya, sibuknya pagi hari…
Meskipun sekarang aku bertindak sebagai penonton dalam semua kericuhan itu, tetapi akulah sebenarnya penyebab utama dari kegemparan dalam bahtera kerajaan ini. Ya, dengan dentanganku yang membahana telah menyadarkan penghuni kerajaan ini untuk bergegas melaksanakan kewajiban sekaligus tugasnya pada pagi hari nan indah. Sebenarnya akupun tak mau menjadi tersangka utama dari gemparnya kerajaan ini tiap pagi namun apa daya diriku yang telah terprogram secara otomatis sejak awal penciptaku menciptakanku.
Click-clock,,, click-clock,,,

Rabu, Maret 06, 2013

Aku benar, dia yang salah,,,



Menjadi seorang yang ditolak oleh orang lain,,, hhmmm, pastinya tidak menyenangkan yaa? tapi, kalo hal itu benar-benar terjadi?? Kitakah yang salah?atau orang yang menolak kitakah yang salah?atau memang sudah tidak ada tempatkah untuk kita di sini?atau…jangan-jangan semua orang yang ditanya, “apakah anda bisa berdampingan dengan orang itu (kita-maksudnya)?”, semua orang akan menolak kita tanpa alasan yang jelas.. mungkin pertanyaan-pertanyaan itulah yang langsung muncul dipikiran kita jika memang hal itu benar-benar terjadi...

Selasa, Februari 12, 2013

Yuks,, berbuat baik!!



Kebaikan… yahh,,berbuat baik-kapanpun dan dimanapun. Akan selalu dapat balasan kebaikan juga. Seperti kata pepatah “jika kita menanam satu kebaikan,, nantinya akan berbuah kebaikan juga”—kira2 seperti itulah… ^^’. Dan percayalah itu benar. Meskipun hanya sedikit kebaikan, pasti akan berbalas kebaikan juga. Meskipun hanya membuat orang lain tersenyum, itupun juga kebaikan yang telah kita tabung. Meskipun sedikit,, toh lama-lama juga akan jadi bukit juga…^^
Lagipula lebih nyaman hidup dengan berbuat baik daripada terus dikejar-kejar rasa bersalah dari keburukan yang telah diperbuat. Dengan berbuat baik, orang lain juga akan menghormati. Dengan berbuat baik, bisa dapat teman yang baik juga. Dengan berbuat baik banyak kemudahan yang didapat. Lagipula tidak membutuhkan

Komitmen??’Positive Thinking’???



Hidup itu pilihan, apa yang kau pilih adalah apa yang harus kau lakukan. Suatu pilihan yang telah diambil merupakan suatu komitmen kepada diri sendiri, orang lain, dan pilihan itu sendiri untuk melakukan yang terbaik. Melaksanakan tugas dengan baik, tidak menyia-nyiakan waktu, dan keberlanjutan. Hanya pengecut yang mangkir dari pilihan yang telah dipilihnya. Komitmen,,,itulah yang harus ada dan tertancap dalam diri untuk menyelesaikan pilihan itu. Hanya orang-orang beranilah yang punya kekuatan lebih untuk menentukan pilihan dan berkomitmen.

Kamis, Februari 07, 2013

Kebersamaan itu…

Kebersamaan,, akan selalu menyenangkan dan dirindukan. Meskipun terkadang canggung pada awalnya, namun selalu banyak cerita-serita seru di dalamnya. Selalu ada tawa, canda, sedih, tangis, bahkan pertengkaran-pertengkaran yang kadang terjadi. Kebersamaan sebuah keluarga dalam satu rumah, kebersamaan dengan teman dalam satu kos, kebersamaan dengan orang-orang dalam perjalanan di bus ataupun kereta, kebersamaan dalam kelas saat di sekolah, kebersamaan dalam organisasi sekolah maupun dalam masyarakat. Kebersamaan itu akan memunculkan suatu kenangan khusus yang tersimpan dalam memori otak kita. Tak akan pernah terlupakan.