Sebuah kisah dalam perjalanan hidup yang
memberikan pengalaman berharga dalam hidupku bermasyarakat. Delapan bulan, ya…
delapan bulan. Perjalanan hidup itu tidak pernah terlupakan. Kisah yang
membuatku belajar banyak hal dalam hidup bermasyarakat. Mengetahui lebih dekat
orang-orang yang baru dikenal. Memahami karakter dan sifat banyak orang melalui
percakapan singkat. Dan yang pasti menjadikanku bermanfaat bagi orang lain.
Bisa membantu orang lain dalam segala hal, membuatku menjadi sosok pribadi yang
‘nyata’.
Hampir setiap hari kujalani hari-hariku di
sana. Meskipun sendiri, tetapi aku bahkan tidak pernah merasakan sendiri
sedikitpun. Banyak orang-orang disekitar yang selalu menyapa, bercanda,
memberi, dan berbagi. Pengalaman yang menyadarkanku akan pentingnya hidup
bermasyarakat. Hidup bersama dengan makhluk-makhluk ciptaan Tuhan yang lain.
Dalam keadaan seperti itulah kesabaran, pengertian, dan kepedulian kita
dipertanyakan. Apakah selama ini dalam bermasyarakat kita sudah memberikan yang
terbaik bagi orang-orang di sekitar kita? Seberapa besarkah kita memberikan
perhatian kepada orang-orang di sekitar kita? Terkadang tidak pernah terpikir
bagaimana diri kita dinilai oleh orang lain. Terkadang kita hanya sudah merasa
baik hanya dengan menyapa mereka. Namun, apakah hanya karena itu saja kita sudah
dikatakan bermasyarakat? Dan sudah cukup baik sebagai tetangga atau teman se-kompleks?